GLP-1 meds: Manfaat, Efek Samping, dan Harga di Indonesia (Panduan Lengkap 2025)
Apa Itu GLP-1 meds dan Bagaimana Cara Kerjanya?
trendingtopik.com - GLP-1
meds adalah obat yang bekerja dengan meniru hormon Glucagon-Like Peptide-1
(GLP-1) dalam tubuh. Hormon ini berperan penting dalam mengatur kadar gula
darah dan membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang.
Obat ini
termasuk dalam kelas GLP-1 receptor agonists yang telah terbukti efektif
dalam terapi diabetes tipe 2 dan manajemen obesitas. Beberapa merek dagang yang
populer di Indonesia meliputi liraglutide (Victoza), semaglutide
(Ozempic, Rybelsus, Wegovy), dan dulaglutide (Trulicity).
Mekanisme
kerjanya melibatkan stimulasi sekresi insulin yang bergantung pada glukosa,
penghambatan pelepasan glukagon, serta memperlambat pengosongan lambung. Efek
sinergis ini membantu mengontrol kadar gula darah sekaligus memberikan efek
penurunan berat badan yang signifikan.
Perbandingan Produk GLP-1 meds di Indonesia
Produk |
Dosis |
Indikasi |
Efek Samping Umum |
Kisaran Harga (Estimasi) |
Victoza |
0.6 mg
– 1.8 mg per hari |
Diabetes
Tipe 2 |
Mual,
diare |
Rp 1,5
– 2 juta/bulan |
Ozempic |
0.25 mg
– 2 mg per minggu |
Diabetes
Tipe 2 |
Mual,
sembelit |
Rp 2 –
3 juta/bulan |
Rybelsus |
3 mg –
14 mg per hari (oral) |
Diabetes
Tipe 2 |
Mual,
asam lambung |
Rp 1,8
– 2,5 juta/bulan |
Wegovy |
0.25 mg
– 2.4 mg per minggu |
Manajemen
Obesitas |
Mual,
diare, kelelahan |
Belum
tersedia resmi |
Trulicity |
0.75 mg
– 1.5 mg per minggu |
Diabetes
Tipe 2 |
Mual,
sakit perut |
Rp 1,8
– 2,5 juta/bulan |
Hingga
2025, GLP‑1 meds seperti Ozempic dan Rybelsus sudah mulai tersedia di
beberapa apotek besar di Indonesia, meskipun Wegovy masih dalam proses
registrasi BPOM.
Manfaat Penggunaan GLP-1 meds: Lebih dari Sekedar
Obat Diabetes
Penelitian
terbaru menunjukkan bahwa GLP-1 meds tidak hanya membantu mengontrol gula
darah, tetapi juga memberikan manfaat kardiovaskular yang signifikan. Studi LEADER
Trial (Marso et al., 2016) membuktikan bahwa penggunaan liraglutide
(Victoza) dapat menurunkan risiko kejadian kardiovaskular mayor (MACE) hingga
13%.
Selain
itu, obat ini telah diakui efektivitasnya dalam membantu penurunan berat badan
secara klinis. Wegovy, yang mengandung semaglutide dengan dosis lebih tinggi,
disetujui FDA sebagai terapi obesitas karena mampu menghasilkan penurunan berat
badan hingga 15% dalam studi jangka panjang.
dr. Endro
Santoso menjelaskan, “Di Indonesia, penggunaan GLP‑1 meds sudah mulai
menjadi opsi bagi pasien diabetes dengan obesitas yang tidak mencapai target
A1c meskipun sudah terapi OAD (Oral Anti-Diabetik) maksimal. Namun, tantangan
terbesar tetap pada aksesibilitas dan harga yang masih cukup tinggi.”
Efek Samping yang Perlu Diperhatikan
Efek
samping paling umum dari GLP-1 meds adalah gangguan gastrointestinal seperti
mual, muntah, dan diare, terutama di fase awal penggunaan. Namun, sebagian
besar pasien melaporkan adaptasi setelah beberapa minggu.
Efek
samping lain yang jarang namun perlu diwaspadai meliputi:
- Pankreatitis akut (meskipun
sangat jarang)
- Risiko tumor tiroid C-cell
(masih dalam pengawasan)
- Hipoglikemia (lebih sering
terjadi bila dikombinasikan dengan insulin atau sulfonilurea)
Oleh
karena itu, penting bagi pasien untuk menjalani pemantauan rutin, terutama saat
memulai terapi.
GLP-1 meds di Indonesia: Ketersediaan dan Regulasi
Ketersediaan
GLP‑1 meds di Indonesia terus berkembang, namun masih terdapat tantangan
dalam hal harga dan distribusi. Saat ini, produk seperti Victoza, Ozempic, dan
Rybelsus tersedia di apotek besar di kota-kota besar, namun belum sepenuhnya
masuk dalam daftar obat yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Proses
registrasi Wegovy masih dalam tahap evaluasi oleh BPOM, dan diharapkan akan
tersedia dalam beberapa tahun ke depan. Beberapa rumah sakit swasta telah mulai
memasukkan GLP-1 agonists sebagai bagian dari protokol manajemen obesitas
berbasis evidence, terutama bagi pasien dengan komplikasi metabolik.
Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar GLP-1 meds
1. Apa
perbedaan GLP-1 meds dengan insulin?
GLP-1 meds bekerja dengan cara meningkatkan produksi insulin alami tubuh yang
bergantung pada kadar glukosa, sedangkan insulin adalah hormon yang disuntikkan
secara langsung. GLP-1 meds juga memiliki efek penurunan berat badan, sedangkan
insulin cenderung menyebabkan peningkatan berat badan.
2. Apakah
GLP-1 meds ditanggung oleh BPJS?
Hingga saat ini, GLP-1 receptor agonists belum sepenuhnya masuk dalam daftar
obat yang dibiayai BPJS, namun beberapa rumah sakit memiliki program khusus
untuk pasien tertentu.
3. Berapa
harga GLP-1 meds di Indonesia?
Harga bervariasi tergantung produk dan apotek, namun rata-rata berkisar antara
Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta per bulan.
4. Apakah
GLP-1 meds aman digunakan untuk pasien tanpa diabetes?
Obat seperti Wegovy disetujui untuk manajemen obesitas pada pasien
non-diabetes, namun penggunaannya tetap harus dalam pengawasan dokter.
Referensi Ilmiah:
- Marso SP, Daniels GH,
Brown-Frandsen K, et al. Liraglutide and Cardiovascular Outcomes in Type 2
Diabetes. N Engl J Med. 2016.
- NCBI Bookshelf. GLP-1
Receptor Agonists. StatPearls.
- GoodRx. GLP-1 Drugs
Comparison. 2025.
- PERKENI. Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. 2023.
Tidak ada komentar