Strategi Bisnis Pasca Mid Year Challenge 2025 Jakarta: Insight dari Narasumber dan Pelaku Usaha
trendingtopik.com - Acara Mid Year Challenge 2025 Jakarta yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, pada 29 Juli 2025, menjadi sorotan penting bagi dunia bisnis nasional. Forum ini tidak sekadar menjadi ajang seremonial, namun membuka ruang dialog strategis yang membahas ketahanan ekonomi Indonesia di tengah gejolak global.
![]() |
Strategi Bisnis Pasca Mid Year Challenge 2025 Jakarta: Insight dari Narasumber dan Pelaku Usaha |
Berbeda
dari artikel-artikel yang hanya memberitakan siapa, kapan, dan di mana,
artikel ini akan mengupas lebih dalam bagaimana Mid Year Challenge 2025 menjadi
ajang berbagi strategi konkret bagi pelaku usaha, khususnya UMKM, yang tengah
mencari cara agar mampu bersaing di pasar internasional.
Poin Strategis yang Diangkat di Mid Year Challenge
2025 Jakarta
Mengusung
tema “Memetakan Peluang dari Volatilitas Ekonomi Global”, event ini
menyoroti tantangan bisnis di era ketidakpastian. Fokus utamanya adalah
bagaimana Indonesia bisa mengoptimalkan perjanjian dagang seperti IEU-CEPA
(Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) dan
EAEU (Eurasian Economic Union) untuk meningkatkan daya saing produk
lokal di kancah global.
Arif
Wibowo, Ketua
Komite Ekonomi Digital KADIN Indonesia, dalam paparannya menegaskan bahwa UMKM
harus mulai memanfaatkan momentum perjanjian dagang ini dengan strategi digital
yang matang.
“Selama
ini banyak UMKM yang masih terpaku di pasar domestik. Padahal, melalui
perjanjian dagang yang sedang dirampungkan, barrier to entry ke pasar Eropa dan
Asia Timur jauh lebih kecil. Peluangnya sangat besar, dan pelaku usaha harus
siap memanfaatkannya,” ujar Arif.
Arif juga
menyoroti pentingnya edukasi terhadap pelaku UMKM dalam memanfaatkan platform
digital ekspor, sehingga proses distribusi produk bisa lebih efisien dan
berdaya saing.
Insight Praktis dari Workshop: Digitalisasi Ekspor
UMKM
Salah
satu sesi yang paling menarik perhatian adalah workshop bertajuk “Strategi
Branding Produk Lokal di Pasar Internasional”. Di sini, para peserta
diberikan pemahaman mengenai bagaimana membangun citra produk yang mampu
bersaing di marketplace global.
Dian
Pratiwi, seorang
pelaku usaha fashion lokal yang hadir sebagai peserta, membagikan pengalamannya
setelah mengikuti workshop tersebut.
“Selama
ini saya fokus memasarkan produk di pameran dalam negeri. Tapi setelah
mengikuti sesi ini, saya jadi paham bahwa ekspansi ke pasar internasional itu
tidak harus mahal atau rumit. Ada platform yang bisa dimanfaatkan secara
digital, asal kita tahu bagaimana membangun brand yang kuat dan relevan di luar
negeri,” tutur Dian.
Dian
mengapresiasi bahwa workshop tidak hanya berbicara teori, tetapi juga
membagikan studi kasus brand lokal yang sukses menembus pasar ekspor melalui
strategi digital yang terstruktur.
Peran Pemerintah dan Asosiasi dalam Memfasilitasi
Akses Pasar Global
Mid Year
Challenge 2025 Jakarta juga menghadirkan perwakilan dari Kementerian
Perdagangan yang memaparkan langkah-langkah konkret pemerintah dalam
mempermudah akses pasar global bagi pelaku usaha Indonesia. Salah satunya
adalah program Export Readiness Coaching yang akan dijalankan dalam
rangka mendampingi UMKM yang ingin melakukan ekspansi ekspor.
“Kami
tidak ingin pelaku usaha berjalan sendiri menghadapi tantangan ekspor. Oleh
karena itu, kami siapkan program pendampingan yang komprehensif, mulai dari kurasi
produk hingga simulasi negosiasi dengan buyer luar negeri,” ungkap perwakilan
dari Kementerian Perdagangan.
Program
ini diharapkan dapat menjadi solusi atas kendala teknis yang sering dihadapi
oleh pelaku UMKM saat hendak menembus pasar global, seperti kurangnya pemahaman
tentang standar kualitas, regulasi negara tujuan, hingga strategi penetapan
harga.
Potensi Ekonomi Digital sebagai Pendorong Ekspor
Diskusi
panel yang berlangsung di sesi kedua menekankan pentingnya ekosistem ekonomi
digital dalam mendorong ekspor. Menurut Arif Wibowo, digitalisasi tidak
hanya berkaitan dengan pemasaran melalui e-commerce, tetapi juga mencakup
proses supply chain, pembayaran, hingga logistik yang terintegrasi secara
digital.
“Pelaku
UMKM harus mulai membangun mindset bahwa digitalisasi adalah pilar utama dalam
bersaing di pasar global. Bukan hanya soal punya toko online, tapi bagaimana
mengintegrasikan semua lini bisnis ke dalam sistem yang efisien dan
transparan,” ujarnya.
Selain
itu, Arif juga menegaskan bahwa platform digital memberikan kesempatan yang
sama bagi pelaku usaha di daerah untuk menembus pasar internasional, selama
mereka mampu mengoptimalkan branding dan storytelling produk yang otentik.
Perspektif Pelaku Usaha: Mengapa Event Ini Krusial?
Bagi
pelaku usaha seperti Dian Pratiwi, Mid Year Challenge 2025 Jakarta bukan hanya
sekadar event tahunan, melainkan momentum strategis untuk mengasah pemahaman
tentang bagaimana bisnis harus beradaptasi terhadap dinamika global.
“Saya
berharap ke depan, event seperti ini tidak hanya menghadirkan sesi diskusi,
tapi juga coaching clinic yang lebih personal. Agar kami bisa langsung
berkonsultasi tentang tantangan yang dihadapi di lapangan,” ujar Dian.
Menurut
Dian, hal yang paling berharga dari event ini adalah kesempatan untuk terhubung
dengan narasumber yang memang paham kondisi riil di lapangan, sehingga materi
yang disampaikan benar-benar aplikatif dan relevan dengan kebutuhan pelaku
usaha.
Actionable Insight dari Mid Year Challenge 2025
Jakarta
Dari
berbagai sesi yang berlangsung, ada beberapa insight penting yang bisa menjadi
referensi strategis bagi pelaku usaha:
- Optimalkan perjanjian dagang
seperti IEU-CEPA
untuk memperluas pasar ekspor produk lokal.
- Bangun branding produk yang
otentik dan relevan dengan pasar global melalui storytelling yang kuat.
- Manfaatkan platform digital
secara menyeluruh, tidak hanya pada sisi pemasaran tetapi juga
operasional bisnis.
- Ikuti program pendampingan
ekspor dari pemerintah dan asosiasi bisnis untuk memastikan kesiapan
produk dalam menembus pasar luar negeri.
- Jalin kolaborasi dengan pelaku industri dan komunitas bisnis guna memperluas jaringan dan mendapatkan insight pasar yang lebih luas.
Tidak ada komentar