Breaking News

Mengapa Viral Dance Meme Sering Meledak di Internet? Ini Penjelasan Budaya dan Contohnya

trendingtopik.com - Di era digital, sebuah gerakan tubuh sederhana bisa menjelma menjadi viral dance meme yang disaksikan jutaan orang. Tapi apa sebenarnya yang membuat dance semacam ini bisa viral begitu cepat? Apakah hanya karena lucu dan catchy, atau ada faktor lain di balik penyebarannya?


Melalui artikel ini, kita akan membedah dari asal-usul tren viral dance, tokoh-tokoh yang terlibat, konteks budaya yang mengikutinya, hingga bagaimana respons netizen dan media membentuk ekosistem viralitas tersebut. Salah satu contoh yang akan kita bahas datang dari Filipina, yakni gerakan ikonik Dante Gulapa yang kemudian dikenal luas sebagai simbol meme unik dari Asia Tenggara.

💡 Untuk pembaca yang ingin tahu perkembangan terkini seputar tren viral dance meme, kami telah menautkan artikel dan data pendukung dari media terpercaya serta sumber komunitas.


Asal-Usul dan Evolusi Dance Meme di Era TikTok

Dance meme bukanlah hal baru. Namun platform seperti TikTok, YouTube Shorts, dan Reels di Instagram membuat penyebarannya semakin cepat. Siapa pun bisa membuat gerakan menarik, menambahkan musik, dan mengunggahnya secara publik.

Menurut data internal TikTok pada 2024, lebih dari 70% video viral di platform tersebut melibatkan unsur tarian, bahkan jika itu bukan dance sepenuhnya. Mengapa? Karena gerakan visual mudah diingat, mudah ditiru, dan menyenangkan untuk dilihat berulang kali.

Salah satu dance meme yang menjadi studi kasus menarik adalah video dari Dante Gulapa, seorang pria Filipina dengan gaya tarian flamboyan dan percaya diri. Klipnya pertama kali viral pada 2019 di Facebook, lalu menyebar ke TikTok dan menjadi referensi remix dance di berbagai negara Asia.


Studi Kasus: Dante Gulapa dan Narasi Meme Lokal yang Mendunia

Video original Dante memperlihatkan dirinya menari dengan penuh percaya diri diiringi musik sensual. Dalam waktu kurang dari dua minggu, video tersebut ditonton lebih dari 5 juta kali dan melahirkan berbagai versi remix, parodi, hingga animasi.

Media internasional seperti Vice menyebut Dante sebagai simbol self-confidence meme culture. Dance-nya bukan hanya soal gerakan, tapi tentang ekspresi diri di tengah budaya yang sering menertawakan keunikan.

Yang menarik, Dante sendiri bukan selebritas. Dia adalah warga biasa yang kemudian diundang ke televisi, menjadi bintang tamu acara radio, bahkan sempat mendapatkan sponsor dari brand lokal. Viralitasnya mengangkat dirinya dari anonim menjadi figur pop.


Mengapa Meme Ini Viral? Faktor Emosi, Konteks, dan Platform

Sebuah meme tidak akan viral hanya karena gerakannya bagus. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi antara lain:

1.     Visual yang kuat dan mudah diingat. Gerakan Dante memiliki gaya khas yang tidak umum.

2.     Musik yang mendukung atmosfer. Remix dance menggunakan lagu-lagu sensual atau lucu yang memperkuat ekspresi.

3.     Platform yang mempercepat penyebaran. TikTok dengan algoritma FYP sangat ampuh menyebarkan konten dance.

4.     Reaksi pengguna. Komentar, parodi, dan duet memperpanjang umur konten.

5.     Narasi sosial. Banyak netizen menganggap video Dante sebagai bentuk body positivity dan keberanian menjadi diri sendiri.


Dance Meme Lain: M3GAN dan Kombinasi Horor + Humor

Contoh lainnya datang dari kampanye film M3GAN. Sebuah klip memperlihatkan robot anak perempuan menari dengan koreografi tajam dan menakutkan. Alih-alih menyeramkan, netizen justru menganggapnya lucu dan menjadikannya meme.

Menurut Wired, dance M3GAN bukan tidak sengaja. Itu bagian dari strategi promosi studio film dengan menyasar komunitas TikTok dan Gen Z. Mereka tahu bahwa virality = currency, dan dance adalah bentuk bahasa universal.

Yang unik dari dance ini bukan hanya koreografinya, tapi juga respons yang muncul: dari reaksi takut sampai tawa, remix musik dengan Beyonce, hingga cosplay massal di festival film.


Reaksi Selebriti: Ketika Dance Meme Diubah Jadi Citra

Di sisi lain, tidak semua selebriti menyukai dance meme yang melibatkan mereka. Contohnya Dua Lipa, yang klip tariannya saat tampil di atas panggung jadi bahan meme karena dianggap “malas” atau “kurang semangat”.

Ladbible melaporkan bahwa Dua Lipa merespons meme ini dengan cukup elegan, menyatakan bahwa dirinya tidak keberatan jika dijadikan bahan lucu-lucuan, selama tidak menghina.

Namun, ini memperlihatkan satu sisi lain dari viral dance meme—yakni bagaimana internet bisa memelintir niat orisinal dan mengubahnya jadi narasi baru. Bahkan selebriti pun tidak bisa mengontrol arah meme yang menyebar.


Apakah Semua Dance Meme Harus Lucu?

Tidak selalu. Beberapa dance viral justru bermuatan emosional, seperti tantangan #Jerusalema atau gerakan komunitas selama masa pandemi. Ada dance yang menggalang donasi, ada juga yang jadi simbol perlawanan politik.

Artinya, dance meme memiliki spektrum luas: bisa lucu, sedih, provokatif, atau bahkan membangun solidaritas.


Peran Komunitas Online: Remix, Duet, dan Evolusi Meme

Salah satu kekuatan dari meme berbasis dance adalah kemampuannya untuk “berevolusi”. Satu gerakan bisa dimodifikasi, dipadukan dengan musik lain, atau dijadikan tren baru.

Platform seperti TikTok dan Instagram memfasilitasi ini lewat fitur duet, remix, dan template audio. Seorang penari profesional bisa mengambil dasar meme dan membuat versi serius, sementara pengguna lain bisa membuat versi komedi atau sindiran sosial.

Inilah mengapa viral dance meme tetap relevan dari tahun ke tahun—karena kontennya tidak statis, tetapi dinamis dan partisipatif.


Kesimpulan Tak Tertulis: Kenapa Kita Terobsesi dengan Dance Meme?

Fakta bahwa kita bisa tertawa, kagum, atau bahkan tersentuh oleh gerakan tubuh sederhana menandakan bahwa meme bukan hanya hiburan. Ia adalah ekspresi sosial, alat naratif, dan bahkan jembatan antarbudaya.

Jadi lain kali Anda melihat video orang menari aneh dengan musik remix absurd, jangan langsung remehkan. Bisa jadi itu adalah viral dance meme berikutnya yang akan menyatukan jutaan orang—entah lewat tawa, nostalgia, atau inspirasi.


 


Tidak ada komentar