Permainan Padel: Olahraga Raket Modern yang Mulai Populer di Indonesia
Sejarah Singkat dan Asal Usul Padel
trendingtopik.com - Olahraga padel pertama kali lahir di Meksiko pada tahun 1969, dipelopori
oleh Enrique Corcuera yang memodifikasi lapangan tenis menjadi lebih kecil
dengan tambahan dinding. Inovasi sederhana itu kemudian berkembang pesat di
Spanyol dan Argentina hingga akhirnya mendunia. Kini, padel menjadi salah satu
olahraga raket dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
![]() |
Permainan Padel: Olahraga Raket Modern yang Mulai Populer di Indonesia |
Bagi masyarakat yang penasaran dengan Permainan Padel Itu Apa?, sejarahnya menunjukkan bahwa olahraga ini memang diciptakan agar mudah dimainkan oleh siapa saja, baik pemula maupun atlet berpengalaman.
Perbedaan Padel dengan Tenis
Padel sekilas mirip dengan tenis karena sama-sama dimainkan dengan raket dan bola, tetapi ada perbedaan penting:
· Lapangan
lebih kecil dengan dinding kaca yang menjadi bagian permainan.
· Raket
padel tanpa senar, bentuknya solid dengan lubang kecil, lebih
ringan, dan mudah dikontrol.
· Bola
padel mirip bola tenis namun tekanannya sedikit lebih rendah
sehingga pantulannya tidak terlalu tinggi.
Sebagai pengalaman pribadi, saat mencoba padel pertama kali di Jakarta, saya langsung merasa bahwa ritme permainan lebih cepat karena bola bisa memantul dari dinding. Sensasinya membuat pertandingan terasa lebih intens dan menghibur dibandingkan olahraga raket lain.
Aturan Dasar Bermain Padel
Secara umum, aturan padel terinspirasi dari tenis, namun dengan modifikasi:
· Dimainkan
ganda (2 lawan 2), hampir tidak pernah tunggal.
· Servis
dilakukan dari bawah (underhand).
· Bola
bisa dipantulkan ke dinding setelah melewati net.
· Skor
mengikuti format tenis: 15, 30, 40, deuce, game.
Kesederhanaan aturan inilah yang membuat padel cepat populer. Bahkan pemain baru yang belum pernah memegang raket dapat menikmati permainan dalam waktu singkat.
Peralatan Wajib dalam Padel
Untuk memainkan padel, ada beberapa perlengkapan yang diperlukan:
1. Raket
padel: bentuknya lebih kecil, tanpa senar, dan memiliki lubang.
2. Bola
padel: serupa dengan bola tenis namun dengan tekanan udara
lebih rendah.
3. Lapangan
khusus padel: berukuran 20 x 10 meter, dikelilingi dinding kaca
dan jaring.
4. Sepatu
olahraga dengan grip baik, karena permainan berlangsung cepat.
Menurut Coach Andri, seorang pelatih padel di Jakarta, “Pemilihan raket padel yang tepat sangat membantu pemula untuk cepat beradaptasi. Raket yang ringan membuat kontrol lebih baik sehingga permainan terasa lebih menyenangkan.”
Popularitas Padel di Dunia
Padel kini bukan hanya olahraga rekreasi, tetapi juga kompetisi profesional.
Menurut data dari Federación Internacional de Padel (FIP), terdapat
lebih dari 25 juta pemain padel di 90 negara. Spanyol menjadi pusat
perkembangan olahraga ini dengan ribuan lapangan tersedia, sementara
negara-negara Eropa lain seperti Italia dan Prancis menyusul cepat.
Di Amerika Latin, padel bahkan menjadi olahraga nasional di Argentina setelah sepak bola. Atlet padel profesional juga mulai diliput di berbagai turnamen internasional.
Tren Padel di Indonesia
Meski baru beberapa tahun dikenal, padel mulai mendapat tempat di kalangan
masyarakat Indonesia. Lapangan padel sudah dibangun di Jakarta, Bali, hingga
Surabaya, terutama di kompleks olahraga modern dan private club.
Bagi mereka yang mencari jawaban Permainan
Padel Itu Apa?, pengalaman langsung mencoba padel akan memberikan
perspektif berbeda: olahraga ini bisa menjadi alternatif segar dari tenis,
squash, maupun badminton.
Antusiasme komunitas terlihat dari maraknya kelas pemula, turnamen mini, dan media sosial yang membagikan pengalaman bermain padel di Indonesia.
Manfaat Bermain Padel untuk Kesehatan
Olahraga padel tidak hanya seru, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan fisik
maupun mental.
· Meningkatkan
kebugaran kardiovaskular karena permainan intens.
· Meningkatkan
koordinasi antara mata, tangan, dan refleks tubuh.
· Membakar
kalori hingga 600 kalori per jam.
· Meningkatkan
sosialisasi karena dimainkan berpasangan, memperkuat interaksi
sosial.
Dari pengalaman pribadi, padel terasa lebih ringan untuk sendi dibanding tenis karena lapangan lebih kecil dan raket lebih mudah dikendalikan. Ini membuatnya cocok untuk semua usia, termasuk mereka yang baru ingin mulai berolahraga.
Perbandingan Padel dengan Olahraga Raket Lain
Untuk lebih jelas, berikut perbandingan singkat antara padel, tenis, dan
squash:
Aspek |
Padel |
Tenis |
Squash |
Lapangan |
20 x 10 m, dikelilingi kaca |
23,77 x 8,23 m, terbuka |
Ruangan tertutup kecil |
Jumlah Pemain |
2 vs 2 |
Bisa tunggal atau ganda |
Tunggal atau ganda |
Servis |
Underhand |
Overhand |
Tidak ada net |
Tingkat Sulit |
Lebih mudah untuk pemula |
Perlu teknik lebih rumit |
Intensitas sangat tinggi |
Bagaimana Cara Memulai Bermain Padel di Indonesia?
Untuk memulai bermain padel, Anda tidak memerlukan persiapan rumit:
1. Cari
lapangan padel terdekat (Jakarta & Bali sudah tersedia).
2. Sewa
raket dan bola padel yang biasanya sudah disediakan pengelola.
3. Ikut
kelas pemula agar lebih cepat memahami teknik dasar.
4. Ajak
teman atau pasangan bermain untuk pengalaman lebih seru.
Artikel ini ditulis dengan memperhatikan informasi dari Federación Internacional de Padel dan wawancara dengan pelatih padel lokal. Bagi Anda yang masih bertanya Permainan Padel Itu Apa?, langkah paling tepat adalah mencoba langsung bermain agar bisa merasakan keseruannya.
Masa Depan Padel di Indonesia
Melihat tren olahraga rekreasi yang berkembang, padel berpotensi menjadi
olahraga gaya hidup baru di Indonesia. Kehadirannya di pusat kota besar membuka
peluang bisnis, komunitas, hingga pariwisata olahraga.
Apalagi dengan adanya dukungan media sosial, padel bisa dengan cepat menjadi tren populer di kalangan generasi muda. Potensi turnamen nasional maupun internasional di Indonesia terbuka lebar, mengikuti jejak negara-negara lain yang sudah lebih dulu menjadikannya bagian dari budaya olahraga.
Tidak ada komentar