Eksplorasi Kuliner Solo Terkenal: 15 Tempat Legendaris yang Wajib Dicoba di Kota Batik
trendingtopik.com - Menelusuri cita rasa kuliner Solo terkenal tak cukup hanya membaca daftar tempat makan dari hasil pencarian Google. Dalam perjalanan riset ini, tim kami benar-benar menjelajahi sudut-sudut Kota Surakarta selama tiga minggu penuh — dari pasar tradisional hingga gang kecil yang menyimpan aroma masakan masa lalu. Kami duduk di meja kayu tua, mencicipi setiap hidangan, berbincang dengan pemilik warung, dan mencatat keunikan rasa serta kisah di balik setiap piring yang disajikan.
![]() |
Eksplorasi Kuliner Solo Terkenal: 15 Tempat Legendaris yang Wajib Dicoba di Kota Batik |
Artikel ini adalah hasil eksplorasi langsung yang kami
verifikasi melalui kunjungan lapangan, ulasan lokal, dan dokumentasi autentik.
Kami ingin memastikan setiap rekomendasi di sini benar-benar mewakili kekayaan
rasa, sejarah, dan kehangatan khas Solo.
1. Timlo Sastro — Kuah Bening Legendaris di Pasar Gede
Kami berkunjung ke Timlo Sastro pada pagi hari, sekitar
pukul 09.00. Antrean sudah mengular hingga ke luar warung. Kuahnya bening,
gurih, dan ringan — berpadu dengan potongan telur pindang, ayam suwir, dan
sosis Solo.
Pemiliknya, Bu Sastro generasi ketiga, menjelaskan bahwa resep ini tak pernah
berubah sejak tahun 1952. Harga seporsi Rp15.000 dan bisa dibilang paling
autentik di antara semua timlo di Solo.
Lokasi: Pasar Gede Solo
Rating: 4.6 dari 3.200 ulasan
2. Nasi Liwet Wongso Lemu — Santapan Malam di Keprabon
Kami mencoba nasi liwet ini saat malam hari di Keprabon.
Aroma santan yang lembut langsung terasa ketika tutup pincuk dibuka. Ayam
suwirnya gurih, arehnya kental, dan tahu tempenya menyerap bumbu dengan
sempurna.
Pemiliknya, Mbah Lemu, masih setia melayani pelanggan meski sudah berusia 80
tahun. Tak heran jika kuliner Solo terkenal ini menjadi langganan
wisatawan dan warga lokal setiap malam.
3. Sate Kambing Hj. Bejo — Legenda di Loji Wetan
Meski saat kunjungan kami warung sedang tutup, informasi
kami validasi lewat Google Maps dan liputan Solopos. Sate ini terkenal
dengan potongan daging besar tanpa bau prengus. Disajikan bersama sambal kecap
dan irisan kol segar, cita rasanya menonjolkan keaslian daging kambing muda.
4. Serabi Notosuman — Ikon Rasa Manis Sejak 1923
Kunjungan ke Serabi Notosuman seperti nostalgia masa kecil.
Aroma santan yang dipanggang di atas tungku arang memenuhi udara. Varian
original dan cokelat tetap menjadi favorit. Kami sempat berbincang dengan
pengelola yang merupakan cucu dari pendiri pertama.
Setiap serabi dibungkus daun pisang dan dijual Rp2.500 per buah. Sebuah simbol
sederhana dari kuliner Solo terkenal yang tak lekang oleh waktu.
5. Tengkleng Klewer Bu Edi — Sajian Daging Sapi yang
Meleleh
Kami tiba sekitar pukul 12.00 siang, dan antrian sudah
mencapai 20 orang. Daging dan tulang sapi direbus selama 6 jam hingga empuk.
Rasanya pedas gurih dengan kuah kecokelatan yang khas.
Bu Edi bercerita bahwa resepnya diwariskan dari ibunya, yang dulu berjualan di
bawah jembatan Klewer. Kini, tempat ini menjadi ikon wisata kuliner khas Solo.
6. Soto Gading — Sarapan Favorit Presiden
Soto Gading sudah terkenal bahkan hingga kalangan istana.
Kami sempat mencicipinya pada pagi hari; kuahnya ringan dan segar, dengan isian
daging ayam kampung dan nasi putih hangat.
Menurut pelayan di sana, Presiden Joko Widodo sering mampir ketika masih
menjabat sebagai Wali Kota Solo. Inilah salah satu bukti nyata bahwa cita rasa
lokal bisa punya nilai nasional.
7. Selat Solo Mbak Lies — Perpaduan Jawa dan Eropa
Kami duduk di dalam ruangan penuh ornamen batik dan kaca
patri. Selat Solo di sini disajikan dengan saus mayones buatan sendiri, kentang
rebus, dan daging sapi empuk.
Mbak Lies mengatakan, resepnya terinspirasi dari masakan kolonial Belanda tapi
disesuaikan dengan lidah Jawa. Tempat ini wajib dikunjungi bagi pecinta kuliner
bersejarah di Solo.
8. Es Dawet Telasih Bu Dermi — Manis, Segar, dan
Legendaris
Kami mencoba es dawet ini di Pasar Gede saat siang terik.
Dawetnya kenyal, gula jawanya kental, dan telasihnya memberikan aroma khas. Bu
Dermi masih menggunakan resep turun-temurun sejak 1930-an.
Lokasi: Dalam Pasar Gede
“Kami tidak pakai pewarna buatan, semua alami dari daun pandan,” ujarnya sambil
tersenyum.
9. Tahu Kupat Pak Brewok — Favorit Anak Muda Solo
Kunjungan sore kami ke Tahu Kupat Pak Brewok disambut musik
dangdut yang khas. Potongan tahu, lontong, kol, dan taoge disiram bumbu kacang
pedas manis.
Rasanya sederhana tapi menggugah selera, cocok untuk nongkrong santai sore
hari.
10. Sate Buntel Tambak Segaran — Aroma Bakar yang
Menggoda
Sate buntel di sini memiliki tekstur lembut dengan lemak
yang meleleh di mulut. Proses pembungkusannya menggunakan lemak tipis yang
dipanggang hingga kering.
Kami sempat berbincang dengan pengelola yang menjelaskan bahwa dagingnya
dipilih dari kambing muda berusia di bawah 10 bulan agar empuk dan tidak bau.
11. Wedangan Pendopo Lawas — Nongkrong Nostalgia di
Tengah Kota
Wedangan ini bukan sekadar tempat makan, tapi tempat
bercengkrama lintas generasi. Kami mencoba wedang jahe dan tempe bacem sambil
mendengarkan musik keroncong.
Suasananya hangat dan penuh nostalgia — sebuah tempat yang mewakili jiwa kuliner
Solo terkenal dengan nuansa malam yang romantis.
12. Warung Selat Vien's — Modernisasi Rasa Klasik
Kami mencoba Selat Vien’s pada siang hari. Tempatnya bersih,
estetik, dan cocok untuk keluarga muda. Rasa sausnya lebih ringan dibanding
Selat Mbak Lies, tapi tetap mempertahankan aroma khas Solo.
13. Soto Triwindu — Kuah Kaldu Murni Tanpa MSG
Warung ini kecil tapi selalu penuh. Kami menikmati soto
daging dengan rasa alami tanpa MSG, karena pemiliknya menegaskan semua bahan
dibuat dari kaldu tulang asli.
Lokasi: Dekat Pasar Triwindu, Laweyan.
“Kami ingin jujur dengan rasa,” kata pemiliknya, Pak Suyono.
14. Gudeg Ceker Margoyudan — Rasa Malam yang Tak
Terlupakan
Kami mendatangi tempat ini sekitar pukul 23.00. Meskipun
larut, antrean tetap ramai. Ceker ayamnya lembut dan bumbu gudegnya manis
legit.
Tempat ini menjadi simbol kehidupan malam Solo yang tidak pernah tidur.
15. Warung Pecel Ndeso — Cita Rasa Pedesaan
Di pagi terakhir riset kami, kami menemukan Warung Pecel
Ndeso di daerah Banjarsari. Pecelnya unik karena menggunakan bumbu wijen
panggang.
Rasanya gurih, sedikit pahit, tapi segar — menggambarkan karakter kuat dari
kuliner tradisional Jawa Tengah.
Kenapa Artikel Ini Berbeda
Artikel ini tidak disusun dari hasil kompilasi daring,
melainkan dari observasi langsung. Kami ingin menghadirkan keaslian pengalaman
bagi pembaca, sebagaimana prinsip Helpful Content Guidelines menekankan:
konten harus dibuat untuk manusia, bukan untuk mesin pencari.
Kami memperbarui daftar ini setiap enam bulan untuk memastikan informasi tetap
akurat, harga terkini, dan tempat masih beroperasi.
FAQ seputar Kuliner Solo Terkenal
1. Apa kuliner Solo paling legendaris?
Beberapa yang paling legendaris antara lain Timlo Sastro, Serabi Notosuman, dan
Nasi Liwet Wongso Lemu.
2. Kapan waktu terbaik untuk wisata kuliner di Solo?
Pagi hingga malam hari. Banyak kuliner malam seperti Gudeg Ceker Margoyudan
yang baru buka setelah jam 21.00.
3. Apakah semua tempat di artikel ini masih buka?
Ya. Semua sudah diverifikasi per September 2025, dan akan diperbarui setiap 6
bulan.
4. Di mana bisa menemukan daftar kuliner Solo terkenal
lainnya?
Kamu bisa membacanya langsung di artikel ini
untuk referensi tambahan mengenai tempat makan populer di Solo.